Nikmat Islam

masih tentang Korea.. ahaha, anyway, sorry it takes several months (again) ya? it's been a long time, this story just becoming a draft sorry, i just, it just, there's just.....hmmmm okey, enough, here wo go menjawab pertanyaan "Gimana jadi jilbaber disana?" begini kuceritakan sedikit hikmah, tentang nikmat Islam di negeri ginseng yang jauh disanaahh (lebay) untuk tetap komit dengan prinsip jilbab syar'i, walau jauh di negeri orang, ternyata membuahkan cerita yang sungguh menarik.. berkenalan dengan Jae Kyung Kwak yang tiba" menghadiri tempatku dan rekan" dari Indonesia.. "Hai.." sapanya ramah "Hey.." jawabku tersenyum dalam hati siapa, ada apa? ya agak aneh karena dia memperhatikan kepalaku, wajahku, sampai rokku.. lalu kembali berhenti ke satu titik, nametag. Namaku ditulis dalam bahasa korea, ya hurup yang unik itu loh, lalu dia membacanya "Aisia Elia Susanuti??" hahahahaha nama gueee kenapa jadi gitu dibacanya.. -___-" tapi karena aku memaklumi pengucapan mereka yang tidak terbiasa dengan nama seperti itu, akhirnya aku mengiyakan saja. Kemudian dia tanya: "woooww, you write your name in korean??" Aku :"No, it just Joon wrote it for me, you know? liaison officer from korea that accompany indonesian team?" JK: "oh.." Aku: "ya, and you are?" aku ajak ia berjabat tangan JK: "Jae kyung kwak, i'm liaison officer from netherland, and they call me this" dia menunjuk nametagnya : HEATHER Aku: "heather?? ow, they changed your name? why?" JK: "because they feel difficult spelling my name, so they call me heather, haha it's okey..it's not a big deal for me" Aku: "ooh, okey" (parah beuuud belandeee, enak aja ubah ubah nama orang..) JK: "Oh ya..where's your Joon" Aku: "there, beside those room" JK: "Hmmmm.. oh there?? woow... how old is he???" (ahahaha -_-" biasa aja dong nanyanya neng.. tau aja yang cakepan) Aku: "25" Jk: "haaaa..too old for me" ucapnya lesu (terus??) Aku: "oh really? you? what age?" Jk: "im just 18" Aku: "ooow" (masih kuliah mungkin dia) kemudian hening, pandangannya tertuju pada jilbabku JK: "ehmm, you wear..that?" sambil menunjuk kepalanya, dan mengisyaratkan jilbab di kepalaku Aku: "oh..this? ya, this is hijab, you know?" jawabku senyum JK: "ya, i know that, hijab.. and you... must be a moslem? i mean, why should u wear that? is it a must?" (wow, kritis juga dia, i mean, untuk ukuran yang baru kenal, pertanyaannya sudah.. hmm menarik) Aku: "hmm ya, it's a must for us, muslimah.. but I wear this hijab not only for necessity, hijab can protect me, hijab make me save, hijab is my identity as a muslim, so.. i'm glad wearing this" jawabku santai, dengan senyum, tapi tegas, setegas kehormatan diri yang kujaga dengan hijab yang kukenakan, setegas islam tegak berdiri di tengah trend dunia, setegas aku mengatakan "tidak" pada kezalimanku pada diri sendiri apabila aku tidak berhijab. Satu ayat, tersampaikan pada orang asing yang berdiri di hadapanku.
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang-orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal dan oleh karenanya mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Ahzab: 59).
JK terpaku mendengarkan penjelasanku, ia bertanya banyak hal tentang kewajiban berjilbab.. ia terdiam, memandangku dan sekitar, lalu ia bertanya JK: "oh.. ya.. i see.. but, how about them? is it okay if they didn't hijabed? they are also muslim right? why they aren't covered like you?" ia menunjuk tim indonesia lainnya yang ada sedang bercengkrama di belakangku, khususnya yang perempuan.. hmm ya, mereka belum berhijab aku tersenyum, tarik nafas.. well, semakin menarik JK.. (bersambung)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

bantulah..Allah kan membantumu :)